Jumat, 05 Desember 2008

Hakikat Jiwa

Kuingi dadaku terbelah oleh perpisahan agar bisa kuungkapkan derita kerinduan cinta

Setiap orang yang jauh dari sumbernya, ingin kembali bersatu dengannya seperti semula kepada semua sahabat kuutarakan ratapan dan keluhanku. Aku bergaul dengan mereka yang merana dan bahagia. Semua orang menjdi sahabatku karena pandangannya sendiri. 

Tak seorangpun mengorek segenap rahasia dalam relung kedalaman kalbu dan jiwaku. Rahasiaku tak jauh dari keluhanku. Namun telingaku dan mata tidak punya cahaya (untuk memahaminya).

Raga tidak terhijab dari jiwa dan tidak juga jiwa dari raga. Namun, tak seorangpun diizinkan melihat jiwa

Tidak ada komentar: