Selasa, 22 September 2009

Mari Tengok Ke Belakang Untuk Maju Ke Depan

Beberapa menit lagi tahun 2008 akan kita tinggalkan, dan kita akan melangkah ke tahun 2009. Di luar sana banyak yang melakukan pesta untuk menyambut detik-detik datangnya tahun 2009. Tapi apakah pesta itu perlu dilakukan? Baik, di sini aku tidak akan membahas masalah urgensi pesta menyambut datangnya tahun baru. Yang lebih penting menurut aku, bagaimana kita memanfaatkan momen ini untuk merenung dan berpikir maju.

Mari kita tengok ke belakang. Apa sajakah yang sudah kita lakukan selama tahun 2008 ini? Seberapa besar manfaat yang sudah kita berikan untuk orang lain? Seberapa besar waktu yang kita miliki untuk meraih kemuliaan yang sesungguhnya? Dan macam pertanyaan lain yang bisa kita tentukan sendiri, tergantung kita masing-masing. Tentunya ini sebuah perntanyaan yang bisa menuntun kita pada sebuah parameter keberhasilan perjalanan hidup kita selama 2008. Kalau sudah begini, seberapa maju langkah kita jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya? Pastinya, cuma diri kita yang bisa menjawabnya.

Sekarang, mari kita melangkah maju ke depan. Kalau kita semua sudah tahu, paham dan sadar akan kelemahan dan kelebihan kita. Mari kita lakukan perubahan. Yang kemaren jelek, mari diperbaiki. Yang kemaren sudah baik, mari dipertahankan dan dibuat semakin baik lagi. Mari kita buat planning di tahun mendatang. Dengan ini, kita akan mempunyai rel/ targetan yang jelas dalam melangkah.

So, mari kita bersama menginstrospeksi diri untuk menyusun sebuah proyeksi di tahun mendatang. Ada sebuah ungkapan (bahkan kalau gak salah adalah sebuah hadits), “Kalau hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka termasuk orang yang beruntung. Kalau hari ini sama dengan kemarin, maka termasuk orang merugi. Dan, kalau hari ini lebih buruk dari kemarin, maka termasuk golongan orang celaka”. Tidak mau kan merugi? Apalagi celaka..

Selamat Tahun Baru 2009.
Semoga kita menjadi orang yang beruntung.
Bookmark and Share

Tidak ada komentar: